Showing posts with label Chicken Soup for the Soul. Show all posts
Showing posts with label Chicken Soup for the Soul. Show all posts

3.30.2012

Anak Sholeh


“Punya anak soleh itu penting loh.”


Kita (perempuan) adalah calon-calon ibu. Kelak kita pasti mendambakan anak-anak yang tidak hanya lucu, tapi juga akan tumbuh menjadi putra-puteri yang sholeh dan sholeha. Anak yang sholeh berasal dari orangtua (ibu) yang sholeh juga. Dan bagaimana mungkin si A bisa menjadi anak yang sholeh jika ibunya sendiri ‘tidak sholeh’. Bagaimana ibu tersebut bisa mengajarkan anak laki-lakinya tentang hormat menghormati, mengajarkan anak perempuannya tentang harga diri?

Kasarnya, anak itu seperti investasi. Yang akan menolong kita (ibunya) kelak.

Menjadi wanita/anak sholeha juga tidak bisa sekaligus, bukan? secepat kilat, apalagi tiba-tiba. Boleh dicoba mulai dari sekarang. Pelan-pelan, yang penting ridha dan ikhlas. Karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik pada akhirnya.


“Hari jum’at itu bisa dibilang Lebaran mingguannya umat muslim. Katanya di dalam kubur nih, setiap orang yang sudah meninggal itu membutuhkan do’a dari kita-kita yang masih hidup. Dan mereka sangat senang luar biasa saat datang hari jum’at. Karena banyak do’a dikirim, dan berbagai siksa dihentikan (libur).”


Alkisah di alam barzah, ada seorang ibu yang selalu hanya duduk tenang saja, sementara orang-orang ditempat yang sama sibuk berebut do’a.
Seorang bapak bertanya padanya “Bu, mengapa tidak ikut dengan yang lainnya?”

si ibu menjawab “Tidak ah, ada anak saya yang mendo’akan.”

Suatu ketika, tiba-tiba si ibu ikut-ikutan berebut do’a.

Karena penasaran si bapak bertanya lagi “Bu mengapa ikut rebutan, anaknya kemana?”

si ibu menjawab “Iya, anak saya sudah meninggal.”


“Ngeri loh kalo inget kesitu.”


3.27.2012

Jun



Kami duduk pada anak tangga yang sama. Tak satu patah katapun keluar dari mulutku begitu juga Jun. Tiba-tiba Jun menangis.

“Kenapa Jun, ada apa?”

Tapi tidak aku lakukan.

“Jun! aku punya game baru, main yuk!”

Ada dua pilihan : diacuhkan; atau mendapat omelan. Aneh. Dalam situasi begini, lebih mudah merayu anak kecil daripada perempuan seumuran.
Apa peduliku? Mengapa jadi bingung begini?

“Kangen teman-teman ya?”

“Kita habis belanja kemarin. Sayang, hanya satu hari. Setelah itu mereka pulang lagi.”

Egois sekali! Untuk apa mencari yang tidak ada atau yang sudah pergi? Banyak orang menyayangi Jun disini. Yang ingin menjadi temannya banyak. Lebih dari itu sahabat atau teman dekat. Yang dia perlukan hanyalah membuka diri.

“Hey! kamu tidak harus mengabiskan uang jika menjadi teman kami!”

Lagi-lagi, aku makan sandal hari ini.


2.23.2012

Musa (1)


Aku
Aku ini anak laki-laki biasa. Bila teman-teman seumuranku suka bermain bola, aku juga sama. Mereka punya orang tua, aku juga. Kalau dilihat-lihat, wajahku tidak jelek-jelek amat. Malahan hidungku lebih mancung daripada mereka.  

Orang-orang mengenalku dengan nama Musa. Mungkin kependekkan dari Muhammad Safaruddin, nama bubur merah bubur putihku. Entah siapa yang memulai memanggilku begitu, biarlah aku senang dengan nama itu. Aku telah duduk di bangku sekolah menengah, sebelum akhirnya ayah dan ibu mengirimku ke tempat yang paling aku benci, rumah sakit. Rasanya jari-jari tangan dan kakiku sudah kelimpungan menghitung banyaknya aku keluar masuk tempat itu.

Dengan segala keterbatasan yang aku miliki, syukurlah aku masih memiliki orang tua, sahabat dan Tuhan yang terus menyemangatiku untuk tak berhenti mengenyam pendidikan formal dan mencicipi indahnya dunia luar, yang kadang juga menyayat hati.

Pa Muhtar guru Bahasa Indonesia di Sekolah Dasarku dulu, pernah membacakan tugas mengarangku di depan kelas. Beliau menilai karanganku itu cukup bagus dan termasuk dalam sepuluh karangan terbaik disekolah. Aku sangat bahagia. Bagaimana tidak, beliau langsung membebaskanku dari ulangan minggu depan. Tetapi diwaktu yang sama, aku juga merasa sedih. Bahkan sangat sedih. Teman-teman sekelasku tertawa terpingkal saat Pa Muhtar membacakan judul tulisan buatanku. “Aku ingin seperti Maradonna”
“Hah.. ? ga salah mus..? hahaha” Deny teman sekelas yang paling sering mengejekku, tertawa sangat keras. Biarlah! setidaknya aku pernah dianggap kalau aku ini ada.
“heh, heh.. sudah sudah! Deny jangan tertawa kamu, karanganmu saja tidak sebagus Musa.” Begitulah Pa Muhtar, pembela kaum yang lemah.

****

Hari demi hari aku dapat lalui, dari sebuah tempat yang bernama sekolah. Hingga akhirnya aku mulai terbiasa dengan bulian teman-teman. Ejekkan mereka aku anggap hanya lelucon biasa. Walaupun tetap saja, sewaktu-waktu hatiku bisa terasa seperti diiris. Terkadang aku juga harus mencuri-curi waktu untuk menangis, saat keadaan sekolah sudah sepi. Bangku panjang di samping kelaslah yang menjadi saksi bisu suara hatiku, hampir setiap hari sembari menunggu ayah menjemputku. Ya, aku tak mampu pulang sendiri atau berjalan beriringan dengan teman, padahal sesungguhnya aku mau. Aku ingin.

Apa yang menjadi milikku tidaklah seindah milik orang lain. Nasib dan takdir yang Tuhan gariskan untukku juga tak seberuntung yang Tuhan gariskan untuk orang lain. Tapi sama sekali aku tak pernah menyinyir makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini.

Walau dalam keadaan begini, aku masih selalu  merasa ada sentuhan keadilan Tuhan.  Tidak semua teman mencela dan memandang rendah diriku. Diselatan Kota Bandung, disebuah perkampungan kecil tempat dimana aku tinggal, aku juga memiliki beberapa sahabat yang memperlakukan diriku sama dengan mereka. Mereka yang mengenalku sejak dulu. Mereka yang menerima segala keterbatasanku. Mereka yang membantuku agar tidak membenci Tuhan. Dan hanya ada satu tempat, disamping merekalah aku tak mengenal kata ‘berbeda’.

12.29.2011

I Always Will Be

Pagi ini gue sedih benget. Sediiih benget!
Hah? Gue? Iyaaa gueee, gapapa lah yaa biar macho dikit. Kesannya lebih tegar gitu. Haha
Sedih. Gimana ngga.. dua hari lagi taun baru dan.. gue.. gue.. gatau mau kemana? Bukan bukan itu..
Dua hari dari sekarang 2012 itu artinya september depan umur gue duapuluh tahun! Iya dua puluh. Apa? Ga percaya? Percaya ajalah ini beneran... oke cukup ga usah komentar. Hehe
Sebenernya gue bukan masalahin umur, gue seneng kali kalo bisa nyampe umur duapuluh. Artinya Allah masih ngasih gue kesempatan untuk menikmati masa hidup gue, juga ngasih gue kesempatan buat Tobat! (ga usah ketawa ya). Soal tambah tua, iya emang... jadi kenapa harus takut. Setiap orang bakal jadi tua. Yah gue tau sih, sebenernya makin panjang umur makin banyak dosa. Tapi mana ada sih orang yang mau  pendek umur apalagi bikin dosa terus-terusan sepanjang hidup... Ga ada!!! Koruptor sekalipun (mungkin).

Oke. Gue sedih gara-gara sampe umur segini (sembilan belas tahun), gue masih belum bisa nentuin masa depan gue. Gue mau kemana? Mau jadi apa?
Lagi-lagi, ini tuh problem lama mameeeen! Hah cape deh guee.
Pengen banget kaya orang-orang yang lagi asik-asiknya jalanin kuliah mereka. Udah cantik, Pinter, punya pacar ganteng yg super baik bangeeeet! Hhhh perfect banget hidupnyaaa.
Ngiri? Engga. Ngiri? Engga.... ngiri?? Iyahhh... gua ngiri...
So what?? Emang pegel liat ke atas!

Kalo dipikir-pikir kenapa gue harus ngiri. Allah udah ngasih kehidupan kita masing-masing , rejeki kita masing-masing, toh ga ada yang tau kan, siapa tau tahun 2012 bawa keberuntungan. Dimana dewi fortuna nemenin gue jalan kemana-mana. Hahaha
Yah. Seberuntung apapun gue tahun depan, Dewi fortuna ga mau dateng kalo gue cuma duduk diem tanpa perjuangan dan kerja keras.. dan yang ga kalah penting do’a.
Nih gue dapet sedikit do’a dari seorang temen yang sekarang kuliah di ITB. Tau kan ITB inst. Paling top di Bandung.
“Ya Allah Yang Memiliki Segala Ilmu, berikan sedikit ilmu-Mu dan kepahaman bagiku” Amin.

Gimana yah, satu hal yang gue pengen sekarang. BANGKIT!
Setelah waktu-waktu lalu yang bikin gue down banget, sakit banget, dll yang ga bisa diungkapkan, dan ga perlu diungkapkan.
Intinya.. i just fell my struggle during the past nothing. Yah.. sia-sia.
Seperti bangunan tinggi yg tiba-tiba runtuh padahal hampir selesai dibangun.
Ibarat domino yang disusun susah payah, bisa berjatuhan hanya dengan satu sentuhan ujung jari tangan.

But, never mind.
Inilah yang disebut “kuliah termahal” pelajaran dan pegalaman yang langsung gua alami sendiri. Karena kita ga mampu belajar sepenuhnya dan menyeluruh hanya dari pegalaman orang lain.
It’s oke. Gue anggap ini pegas yang bisa dorong gue buat lebih maju dari dulu. atau ancang-ancang waktu kita memilih buat lari sekencang-kencannya.

Walaupun sekarang gue lagi bingung, galau, hari ini pengen jadi ini, besoknya beda lagi, tapi gue punya satu cita-cita yang dari dulu ga pernah berubah. Kalian bisa lihat nanti.
And I promise I ALWAYS WILL BE :D

She was Broken



Rainbow looks grey..
when you left me alone

***

She was broken-heart again!
Where woman who have never broken by men??
Men..,They think we’re crazy, they think we’re fool and they think we’re oke!
even they told about their happiness while we’re crying alone.
They laugh loudly about their joke while we’re troubled.
And they never thought of that..

Oke friend! I just angry him. Someone who has made you crying.
And whoever.. who is doing the same thing.. hmmm so pity  you’re!

But, i’m not really angry about this.. believe in that he’s not for you.
So, we just can pray together about his happiness.. may their wedding goes clearly,
And everything will run well.
And don’t worry, you can cure your self, right?..
You have your  own way of healing your hearts.
Such as.. sing, get angry, laugh and cry.
And pour your heart out to friends, go on trips,
make yourself busy and love again! :D
but... this is my suggestion. Alone is better, than to get hurt anymore.

Your the best partner will come from unexpected places,
Since you still believe and still be a good girl.
Have you ever heard this..
“a good women just for men either, and men are good only for a good woman”
so i just wanna see you smile and our laugh!


for my bestfriend,
R


8.21.2011

malam


Hari ke-20 RAMADHAN
Minggu, 21 Agust. 11-- 21:40 aku masih asyik didepan laptop dengan jari yang terus beraksi diatas huruf, abjad-abjad.
Sempat kaget waktu liat tv, seorang wanita menarik sebuah pesawat 32ton.

Aku mengintip ke jendela
Malam memojok bersama selimut bulu yang baru
seperti mengisyaratkan ingin istirahat sebentar
Diluar udara dingin
Pohon tidak bergoyang ditiup angin
Sepi!

Mungkin aku disebut manusia merugi jika tidak beranjak, ambil wudhlu dan segera shalat.
Berdoa!! Bisikan dari arah kanan bersamaan dengan ibu yang menyuruhku berhenti.
Semoga malaikat mengunjungi rumahku, melihatku, berada disisiku, dibelakangku, dimana-mana.
Dan meng’amin’i permintaan permohonanku yang sederhana ini.

Selamat malam_

8.19.2011

Meutia Yohanes



Aku mengenalnya sebagai sosok yang sempurna. Wanita sederhana yang takut air.

Saat itu aku terjatuh dari terotoar, bagaimananya aku tidak ingat. Mungkin pikiranku sedang kacau. Pergelanggan kakiku terkilir sedikit menyakitkan sehingga sulit untuk berdiri.

Menjelang maghrib jalanan sepi, membuatku betah duduk berlama mengusap kaki-sambil sedikit meringis. Dari ujung mata aku dapat melihat seorang wanita hitam manis agak sipit, segera mengangkatku berdiri tanpa basa basi.
Iya mengantarku pulang dengan kakiku yang mulai membengkak. Naik ojeg. Itu keren!

Perkenalan yang cukup sigkat dengan tempat yang tidak terduga.
Cici. Begitulah Meutia memanggilku. Panggilan akrab yang sering aku gunakan juga pada seseorang.
Dalam bahasa Chinese cici itu berarti kaka. Mungkin karena usiaku sedikit diatasnya.
Tapi dengan senang hati jika ia ingin menganggapku saudara perempuannya.

Hingga saat ini ia sering mengunjungiku. Menemani orangtuaku yang sedang sakit, mengasuh keponakannku, jalan-jalan *baca buku gratisan. Banyak hal aku lakukan bersamanya.
Ia akan lebih dulu tau daripada aku. Apapun. Sekalipun itu mengenai diriku.
Aku juga pernah menghampiri rumahnya-masuk kamarnya. Meja belajarnya penuh obat. Disana tertulis Nn. Meutia Yohanes.
Mungkin ia sedang sakit, batuk,pilek, radang tenggorokan, hydrophobia atau apalah. Aku tidak mengerti soal dunia kedokteran.
Bertanya soal itu? tidak cukup penting untukku. Akupun tidak ingin tau. Aku hanya tau dia bukanlah sosok Ariel putri duyung, karena ia sama sekali takut air. Namun bukan berarti ia tampil dengan kusut seperti rambut yang jarang dikeramas.
Justru dia sangat cantik, sosok yang ideal untuk seorang model menurutku. Hebat! Dia punya koleksi buku yang banyak.

Tentu saja, aku tidak pernah melihatnya menjalankan ibadah-sholat. Tapi aku pernah membantunya menghias pohon natal. Aku ingat benar lirik lagu lagu religi favoritnya.

Merasa bersalah, aku pernah memarahinya karena memakai kerudungku tanpa ijin. Entah dengan alasan apa, aku tidak bisa menjudge “tidak boleh”. Padahal ia terlihat anggun. Mungkin kalah cantik.
Sesekali ia membuatku kesal. Tidak ada sahabat yang sempurna, namun Meutia tetaplah sosok yang istimewa. Meski perbedaan adalah batas antara kami berdua.
Hatiku berbisik sambil mengacungkan jempol “aku cocok”

Dengan apa aku mengenalimu?
Mengenalimu membuat hal remeh menjadi mengejutkan-
Mengingatkan bahwa hidup itu beragam
Mengajari sesuatu, bahwa aku tidak sendirian.

Kita bersahabat seperti saudara..
Hari terasa indah saat kita bersama.

8.14.2011

PETANG




Sore hari, menjelang maghrib sekitar pukul 17.30 ketika itu saya mau menutup jendela, tiba-tiba pandangan saya terpaku kepada seorang bocah kecil, kira-kira usianya enam atau tujuh tahun.
Bocah dengan topi merah, sepatu butut yang sudah dekil, kaus kaki yang melonggar, plus sarung tangan tebal yang warnanya tak lagi putih. Saya baru melihatnya kali ini.

Dia jongkok disamping tempat sampah sedikit ketengah dan menghalangi jalan. Dengan tangan mungil itu ia sibuk melipat dan mengikat kardus yang baru saja umi buang. Didepannya terdapat sebuah karung, dengan ukuran kira-kira yang paling kecil dan telah terisi penuh.
Pekerja keras, pikir saya.
Dari wajahnya yang bersih dan polos, saya bisa melihat tanggung jawab yang besar pada anak sekecil itu. mungkin.. ia harus sampai rumah sebelum maghrib. Ibu dan adiknya sudah menunggu, ia ingin buka puasa bersama keluarga.

Saya melihat umi keluar rumah. Sayapun ikut keluar. Umi mengulurkan tangan dengan uang sepuluh ribu rupiah sambil berkata “jang, nih buat buka puasa.”
Si bocah kecil tidak lantas berdiri, ia malah menatap saya dengan pandangan kosong. Saya tidak tega, mungkin ia malu.
Saya masuk. Tidak sengaja saya menitikkan airmata.


Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang, lemas jarimu terkepal
(pinjem lirik lagu iwan fals)


Lalu saya mengintip dari jendela kamar. Ia masih bergelut dengan kardus dan tali rafia, lalu memasukan kedalam karung yang sudah tak muat lagi. Sementara umi masih saja berdiri dipintu pagar. “ini ambil!” kata umi terdengar.
Si bocah langsung berdiri, membuka topi dan mengambil uang kertas sepuluh ribu itu. “makasih bu.” Ekspresinya dingin dan menunduk.
“puasa ga?” tanya umi
“puasa..” jawabnya

Saya tidak melihat kelelahan dari wajah itu. Tangan, pakaian, sepatu dan tubunya tertutup debu. Namun wajahnya bersih, binar dimatanya membuat ia nampak ceria.

Umipun masuk. Bocah lugu itu langsung memanggul karung dibahu kirinya. Tangan kanannya meraih tumpukan kardus yang telah rapi diikat, kemudian melangkah pasti.

8.13.2011

Keep in Mind


aku berjalan di dalam kesendirian

aku mencoba tak mengingatmu dan mengenangmu
aku tlah hancur lebih dari berkeping-keping
karna cintaku karna rasaku
yang tulus padamu
begitu dalamnya aku terjatuh
dalam kesalahan rasa ini

reff:
jujur aku tak sanggup, aku tak bisa
aku tak mampu dan aku tertatih
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat  ku dustai
meskipun harus tertatih

begitu dalamnya aku terjatuh
dalam kesalahan rasa ini
aku tak sanggup, aku tak bisa
aku tak mampu dan aku tertatih
semua yang pernah kita lewati
tak mungkin dapat ku dustai
meskipun harus tertatih

Do you know this song??
Kerispatih. Ya that’s right.

Siang hari sewaktu mengantar kaka jalan, saya mendengar lagu ini diputar disebuah toko yang kami kunjungi. Sementara kaka berdiskusi dengan seorang pelayan, saya yang memang sudah sangat lelah saat itu, hanya duduk saja sambil menikmati lantunan lagu ini. Tiba-tiba.. sayapun teringat jaman SMA dulu. Lagu ini sering dinyanyikan oleh S* (nama sebuah band kelas d SMA).

Saya ingat, pertama kali mendengar lagu ini waktu kami sedang belajar kelompok Fisika dirumah seorang teman. Awalnya tidak suka, tapi coba download dan akhirnya jadi favorite song waktu itu.

Tidak hanya itu, saya jadi rindu teman,sahabat yang sudah mulai sibuk sekarang.
Mungkin mereka tidak akan memiliki waktu lagi untuk saya, untuk kami. Entahlah.
Lagu ini membuat saya rindu SMA Negeri 1 Cimahi tercinta! 




Saya rindu ruang kelas 3ipa3 yang selalu gaduh, sibuk mengerjakan PR pagi-pagi, nyontek waktu ulangan, gosipin guru-guru ditoilet cewe, mainin calculator scientitfic teman
(asli kita berdua kaya orang udik waktu itu). 

It was the days with so many laughs!


Pabase 2010
                                                         


The first Sushi


Keluarga besar 3 ipa 3
                                       

Ketawa bareng-bareng! Aaah.. momen itu tidak akan pernah terganti.
Saya rindu guru-guru.. kalian the best teacher buat kami. Walaupun sering marah, sering kami ledek dibelakang, kami tidur saat kalian mengajar, chatting pake kertas waktu pelajaran Pkn :
“Septi : on :D “
... ..
Tapi kami sayang kalian Pak, Bu. 

Kelak kita akan bertemu lagi dengan pakaian yang berbeda, namun kami tetap murid kalian dan kalian tetap Guru kami.

i cried when i writing this!
Pertama kali dimarahi guru kimia, dicubit guru matematika, jatuh dari tangga, sukses dipermalukan lewat kehebatan sang guru olahraga.. nasihatmu pak.. tidak akan saya lupa! Oya terimakasih untuk menemukan kacamata saya! Haha (semuanya berawal dari situ).
Saya menangis waktu dipeluk Ibu Dali (guru b.inggris) didepan gerbang ketika mau melaksanakan ujian.


saat itu surat kelulusan baru datang, dan umi bilang : 
baju-baju seragam kasihin aja ya, sayang disini juga buat apa.”
Waktu liat baju udah masuk kantong, berasa ga rela.. saya mengambil se’setel pakaian abu putih yang paling sering dipakai plus topi dan dasinya, seragam batik dan kaos olahraga (masih bersih. aku paling nyaman memakai itu), lalu masukan dikembali kedalam lemari. Mereka ini, seperti sudah bagian dari saya.

Saya baru sadar waktu lagu ini habis, dan kaka mengajak saya ketempat lain lagi .

i just thank for the experience that i got years ago. That lines, showed me how important  you are.
i think i'm lucky to have that experience.



8.07.2011

Ramadhan~ku, 2011


Hari ini tepat hari ketujuh di bulan ramadhan. Tapi untuk saya pribadi hari ini adalah hari pertama saya berpuasa di bulan ramadhan karena sempat halangan sejak satu minggu yang lalu, saat bulan penuh berkah ini baru menyapa setiap umat islam didunia.
Tidak enak sebetulnya, betapa saya ingin berpuasa ‘full’ dan beribadah dengan giat dan khusuk. Bukanlah kita tidak tahu apakah kita masih akan bertemu dengan ramadhan yang akan datang.?
Tapi bagaimana lagi, saya tidak bisa menentang hukum alam seorang wanita.

Hmm..
Bukan cuma itu. Ramadhan kali ini juga terasa begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Betapa saya sangat merindukan kehangatan berkumpul dengan keluarga saat sahur ataupun buka puasa. Sejujurnya saya rindu dengan  ramadhan tahun 2006 saat semua berkumpul disini. Saat itu saya masih duduk di kelas dua SMP.
Saya yakin setiap orang pasti memiliki ramadhan terindahnya masing-masing.
Walupun saya mengerti seharusnya setiap ramadhan harus selalu menjadi ramadhan terbaik dan terindah. Bulan ramadhan juga bukan semata-mata bulan penuh berkah dimana kita hanya berlomba-lomba berbuat baik dan megumpulkan pahala untuk kehidupan yang akan datang kelak.
Benar memang...
Tapi arti ramadhan yang paling bermakna menurut saya adalah dimana kita bisa lebih mendekatkan diri dan beribadah dengan ikhlas kepadaNya.

8.05.2011

First Love and Love at The First Sight





Saya merenung...
Cepatnya waktu berjalan membuat saya mengingat hari-hari indah dimasa kecil. Saya masih ingat benar bagaimana saya hampir membuat kebakaran rumah tetangga, meminum minyak goreng dan pernah menyelinap masuk rumah orang karena tersesat.
Hal-hal itu yang sering membuat saya cekikikan sendiri.


Tapi diantara banyaknya kisah di masa kecil, yang paling saya ingat adalah..
ketika pertama kali saya jatuh cinta pada seorang anak laki-laki seusia saya. Saat itu saya masih duduk dibangku kelas dua sekolah dasar. *Haaaa?
Terlalu kecil memang untuk mengenal cinta diusia saya ini. Tapi memang itulah yang saya rasakan.
LOVE AT THE FIRST SIGHT!!
Jadi begini ceritanya..
Suatu hari disebuah sekolah islam di kota Bandung, ketika itu saya dan teman-teman (kami) sedang belajar didalam kelas. Hening.. namun tiba-tiba gaduh karena kedatangan dua orang siswa baru (kembar). Yoga dan Yogi namanya. Walaupun kembar mereka memiliki watak dan sifat yang berbeda. Namun saya lebih menyenangi Yoga sang kaka karena gayanya yang agak kemayu dan sangat mudah menyesuaikan diri dengan kami.
Tapi maaf bukan Yoga cinta pertama saya itu.... : )
*horeee!

Keesokan harinya, saya tidak masuk karena sakit. Karena rumah saya dan teman saya cukup berdekatan dan memang sudah keseharian kami main bersama, sehingga saat sakitpun saya masih berkumpul dengan mereka. Saat itu mereka baru pulang. Dengan bersemangat Indri dan Hany menceritakan kabar yang mengejutkan namun tidak cukup membuat saya percaya.
Begini katanya..
“sep.. kemarin kan ada anak baru, Yoga dan Yogi. Sekarang ada anak baru lagi.. tebak siapa namanya!!”
Indri menyuruh saya menebak dengan nada sedikit memaksa.
Saya hanya mengerutkan alis dan mengangkat bahu sambil berkata “ga tau...!”
Dengan bersamaan mereka berkata.. “Yuga !!”
Spontan saya tidak percaya. Saya yakin mereka hanya ingin mengerjai saya karena hari ini saya tidak masuk. Mereka berusaha meyainkan, namun saya tetap tidak percaya. Habis.. beberapa kali mereka memang selalu seperti ini.
“iya kita lihat besok” kata Hany menantang. Hmmm siapa takut, pikirku.

Waktu saya Hany dan Indri sedang bermain di sebuah jungkat-jungkit depan gerbang. tiba-tiba “itu tuh....” kata indri sambil menunjuk seorang anak laki-laki yang  sedang berjalan kearah gerbang bersama Roby.
Ditunjuk seperti itu, Yuga langsung menatap kearahku. Kami saling berpandangan sebentar lalu Yuga melempar senyum karena malu.
Subhanallah... ada makhluk setampan ini...? rasanya jantung saya mau copot saat itu...
Entah getaran apa, ternyata ini yang namanya cinta pada pandangan pertama...
Sejak saat itu, saya ingat benar setiap kali mau tidur saya langsung memeluk guling untuk menutup wajah dan langsung membayangkan Yuga (he’s my first love).

Saya tidak pernah bilang pada siapapun tentang ini, termasuk Indri dan Hany bahwa saya menyukai Yuga. saat itu saya tidak tahu jatuh cinta atau pacaran itu apa. Jadi saya hanya menyimpan semua perasaan saya sendirian.

Suatu hari saya melihat Yuga dkk, sedang bernyanyi di depan kelas. Sayapun keluar. Niat nya mau jajan. Biasa.. sama Indri dan Hany.
Ketika lewat didepan mereka, sepintas saya mendengar mereka bernyanyi lagu sheila on seven yang memang sedang hits saat itu, SEPHIA.
Tapi tidak.. bukan sephia namun septia. Saya mendengar dengan jelas yuga dan yang lain mengganti liriknya. Semakin saya berlalu, mereka semakin keras menyanyikan dan selalu menekannkan suara pada bagian itu. Entah apa maksudnya, mungkin hanya candaan jadi saya tersenyum saja.

Semakin hari, saya sering menemukan Yuga yang sedang curi-curi pandang terhadap saya. Seneng sih... tapi saya hanya balas dengan senyum jutek, pura-pura tidak suka dengan perlakuannya, padahal..... OMG senangnyaaaa !!
Hingga suatu ketika, seorang teman (lupa namanya) dia cukup dekat dengan Yuga, anak perempuan yang sedikit tomboy. Dia bilang Yuga menyukai saya. Saya tidak jawab apa-apa. Hhhh... legaaa rasanya ternyata cinta saya ini tidak bertepuk sebelah tangan.

Sejak ada kehadiran Yuga, hari-hari berlalu begitu menyenangkan...
Yang saya ingat, waktu itu saya sedang main sepeda bersama teman-teman di sebuah SMA Kristen di Bandung, tepatnya di Pasteur. Kami sering bermain sepeda kesana, karena jalanannya yang bagus dan banyak bukit-bukit kecil. namun untuk kali ini, agak berbeda dari biasanya.
Saat itu sore hari, udaranya bagus, sejuk, langitnya pun sangat cerah. Ketika kami sampai, teman-teman langsung memacu sepeda cepat menyusuri jalan yang halus dan menurun itu. berbeda dengan saya. Saya memilih ke pinggir melewati bukit-bukit kecil.
Mungkin perasaan yang kuat, tenyata di atas bukit itu ada Yuga. kami berpapasan, dan sempat berhenti sejenak untuk saling memandang. Tapi aku langsung berlalu dengan wajah dingin, tanpa senyum. Hingga saat ini saya masih ingat bagaimana ekspresi anak laki-laki yang telah mencuri hati saya. sayapun masih ingat dengan jelas Yuga memakai kaos berwarna hijau lumut saat itu.

Tanpa saya duga, ternyata hari itu menjadi hari pertemuan kami yang terakhir...
*yaaaa : (
Saya pindah rumah ke daerah cimahi. Saya pergi tanpa pamit pada Yuga. Saya hanya membawa kenangan indah bersamanya, membawa rasa cinta yang tak pernah terungkap.
Saya pergi, padahal saya belum tahu dimana tempat tinggalnya. Bahkan saya tidak tahu nama kepanjangannya.
Bagaimana mungkin saya mencari hanya dengan mengandalkan sepotong nama..?/
sementara di Indonesia mungkin ada ribuan orang yang memiliki nama yang sama.
Jangankan Yuga. Hany dan Indri sahabatku.. aku juga tidak tau dimana mereka sekarang.
aku pernah mengunjungi kediaman mereka yang dulu.. kosong.. mereka sudah pindah.
Kata seorang tetangga Hany ke Tasik. Sedang Indri entah kemana.

Saya ingin bertemu dengan Yuga, sekaliiii saja!!
hanya untuk mengatakan apa yang dulu terpendam. saya ingin bilang bahwa saya juga menyukainya.
Saya ingin meminta maaf. Saya tidak pernah membencinya, justru saya sangat menyayanginya... Hanya itu.... :’(

Suatu ketika saya pernah mengikuti lomba paskibra disebuah SMA. Saya melihat seseorang sangat mirip dengan Yuga. Saya melihatnya, iapun melihat saya. Tatapan itu... sepertinya saya kenal..
Tapi entahlah, mungkin bukan.. mungkin hanya perasaan karena saya terlalu merindukannya.
Kalaupun itu benar Yuga, mungkin saya sudah kehilangan dia dua kali...

Sekarang saya hanya bisa berdo’a semoga Yuga bahagia, semoga Yuga menemukan wanita yang tepat yang menyayanginya dengan tulus.... amin

##Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Tak usah kau mencari aku
Demi cintamu
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi

Selamat tidur kekasih gelapku
Semoga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu

Selamat tidur kasih tak terungkap
Semoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk meningggalkanmu# sephia, so7


for my first love..
Y

*You’re not special anymore for me! I wrote that doesn’t mean I’m still in love with you.


8.04.2011

kisah sedih 2011

Tahun ini, tahun yang palig berat buatku...


Hal yang paling membuat aku jatuh di tahun ini adalah keadaanku. Keadaanku disekolah, prestasiku yang tiba-tiba terjun bebas.... bukan cuma itu, aku benar benar merasa sedang berada dititik paling bawah hidupku. Didepan teman-teman aku terlihat tegar bahkan tidak menitikkan air mata sedikitpun saat mengetahui nilaiku anjlok. Aku masih bisa berpura-pura bahagia didepan mereka. Jangankan diriku, teman-teman saja tidak percaya dengan apa yang aku dapat. Beberapa teman mengira nilaiku tertukar dengan yang lain bahkan ada yang menyarankan untuk protes ke walikelas dan BP. Tapi sudahlah.. rasanya aku sudah sangat lelah mengurusi hal yang hasilnya akan sia-sia. Bukan karena mundur sebelum perang, tapi aku tau bagaimana jadinya sikap walikelas dan BP jika aku berbuat demikian. Aku hanya tidak ingin semakin merendahkan diriku dihadapan mereka.

Namun tidak aku pungkiri aku merasa sangat sedih ketika teman-teman mempertanyakan soal ini. “Kenapa, kenapa dan kenapa?” Pertanyaan yang membuat aku muak karna aku sendiri tidak tahu jawabannya. Ingin menangis.. ingin teriak.. tapi aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala. Aku masih ingat bagaimana seorang temanku menangis tersedu –sedu mengetahui peringkatnya jatuh. Sedikit diatasku. Aku tersenyum dan berusaha memberikan simpatik padanya. Jujur dalam hati aku bergumam, kemampuanku jauh diatasnya. Diatas teman temanku yang lain, bahkan aku yakin bisa mengalahkan sepuluh besar temanku. Maaf bukan bermaksud untuk sombong atau membanggakan diri. Segala sesuatu itu memang bisa terjadi, tapi aku benar tau bagaimana keseharian mereka. Oke aku sadar ko.. akhir-akhir ini aku memang sedikit lola, entah kenapa aku tidak tau./? Yang seharusnya bisa, aku malah tidak bisa ! hhhh.... . (narik napas)
Baru kali ini aku merasakan bagaimana pedihnya menjadi orang terbelakang .

Menjadi orang terakhir dalam hal prestasi itu tidak enak, ASLI! Karena aku bukan tipikal orang yang cuek, apalagi sejak kecil sifatku memang selalu ingin menjadi yang nomor satu!  (egois? Emang,, dikit tapi). Percaya atau tidak,, selama aku menempuh pendidikan formal aku tidak pernah menduduki peringkat dua. *tepuk tangan
Biasanya satu,tiga, empat, enam, sembilan dan sepuluh.. hehehe
Aku lagi makmur sejahtera waktu SMP peringat satu ga pernah lepas dari tangan. Gimana sekarang ga droppp... dua puluh besarpun tidak!! *geleng.geleng
Actually aku peringkat 40 dari 46 siswa. Sedih banget kaaaan! Dua belas tahun duduk dibangku sekolah baru kali ini ga masuk sepuluh besar... dan ga nanggung nanggung . tegaaa !

Ini semua diluar dugaanku, aku kira.. aku akan selalu menjadi gadis beruntung, selalu bisa melewati semua dengan mudah. Sayangnya hidup tidak seperti itu. Butuh perjuangan, keringat dan kerja keras.  
Aku masih ingat bagaimana aku menangis, langsung masuk kamar setiap pulang sekolah.. seperti ada tekanan batin.. Aku ngiri waktu teman-temansibuk dengan pendaftaran ke univ jalur snmptn undangan (Cuma buat dua puluh besar). Melihat mereka hati aku teriak “harusnya aku ada diantara kalian!!!”

Inilah hidup.....
orang bijak bilang “kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang diatas dan kadang dibawah”
yaaa betul memang. Tapi bukan berarti kita bisa pasrah sama keadaan dan nasib. Selama keberadaan kita yang diatas itu bisa dipertahankan, mengapa tidak..?/
Mungkin ini bisa jadi pengalaman jika ada yang baca tulisan aku ini. .

Aku pernah menyesal sama diri sendiri, aku pernah menyesal sekolah “disini”.
Tapi semua penyesalan itu tidak  berguna. Aku sadar, seharusnya aku bersyukur. Tuhan sayang kepadaku. Ia tidak ingin sifat egois, ingin menang sendiri, meremehkan pekerjakan dan sifat negatif lain bersemayam dihatiku. Bahkan ia menunjukkan arti hidup sesungguhnya, bagaimana keberhasilan itu hanya didapat dari hasil perjuangan. Bukan menunggu durian runtuh,, yang akhirnya menimpa kepala dan durinya menyakiti kita juga.

Kini aku berterimakasih, ini adalah sebuah pelajaran dan pengalaman berharga yang tidak akan aku lupa. Jika aku tidak disana mungkin aku takkan menjadi hebat seperti sekarang. Menemukan teman seperti mereka dan para sahabat yang HEBAT !!  

Selalu ada hikmah dibalik peristiwa

Septi : )))

6.20.2011

patah hati


Kita semua tahu, hanya cinta kepada Tuhan yang takkan membuatmu terluka.

Akhir-akhir ini saya merasa banyak orang atau teman-teman saya yang sedang patah hati, dan hampir semua mengatakan rasanya sakit sekali. Tapi sayang saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka selain menjadi pendengar yang baik dan hanya bisa menyarankan untuk ikhlas dan menerima dengan lapang dada. Semoga cukup membantu, walau saya tahu prakteknya akan terasa lebih sulit.

saya pernah membaca disebuah buku bahwa orang yang sedang patah hati cenderung melakukan hal bodoh dan merugikan orang lain atau diri mereka sendiri. Tidak perlu jauh-jauh deh contohnya  menangis, mengurung diri dikamar seharian, tidak mau makan, malah dengerin kumpulan lagu cinta yang membuat kamu semakin drop.. siapa yang rugi, kita bukan? Belum lagi orang tua yang bolak balik mengetuk pintu kamar karena khawatir dengan keadaan kita.

Menangis atau sedih ketika patah hati adalah hal yang wajar.
Menangislah jika memang kamu ingin menangis.. tapi setelah itu, bagkitlah kembali. Ingat hidup belum berakhir boys/girls !! diluar sana masih banyak temanmu yang mungkin lebih menyayangimu dan menanti kehadiran riang dan canda tawamu. Jangan habiskan masa mudamu untuk menangisi orang yang tidak pantas untuk kamu tangisi. Waktumu terlalu berharga untuk itu!
Bayangkan jika kamu mengurung diri dikamar dan menangis seharian, sementara “mantan pacarmu” enak-enakan tertawa dan bermain dengan teman mereka atau malah asik godain cowo/cewe lain. Sakittt bukan. Mulai sekarang, hapus air matamu, berdirilah ! masih banyak hal-hal positif yang harus kamu lakukan. Jangan mau kalah, tunjukan pada mereka yang sudah menyiakanmu bahwa kamu bisa tanpa mereka. Janganlah terlihat lemah dihadapan mereka, apalagi memohon agar mereka kembali padamu. Forget it! Itu hanya akan menurunkan harga dirimu.

Untuk yang sedang patah hati, percayalah tuhan hanya menginginkan yang terbaik untuk partner hidupmu nanti.