8.04.2011

kisah sedih 2011

Tahun ini, tahun yang palig berat buatku...


Hal yang paling membuat aku jatuh di tahun ini adalah keadaanku. Keadaanku disekolah, prestasiku yang tiba-tiba terjun bebas.... bukan cuma itu, aku benar benar merasa sedang berada dititik paling bawah hidupku. Didepan teman-teman aku terlihat tegar bahkan tidak menitikkan air mata sedikitpun saat mengetahui nilaiku anjlok. Aku masih bisa berpura-pura bahagia didepan mereka. Jangankan diriku, teman-teman saja tidak percaya dengan apa yang aku dapat. Beberapa teman mengira nilaiku tertukar dengan yang lain bahkan ada yang menyarankan untuk protes ke walikelas dan BP. Tapi sudahlah.. rasanya aku sudah sangat lelah mengurusi hal yang hasilnya akan sia-sia. Bukan karena mundur sebelum perang, tapi aku tau bagaimana jadinya sikap walikelas dan BP jika aku berbuat demikian. Aku hanya tidak ingin semakin merendahkan diriku dihadapan mereka.

Namun tidak aku pungkiri aku merasa sangat sedih ketika teman-teman mempertanyakan soal ini. “Kenapa, kenapa dan kenapa?” Pertanyaan yang membuat aku muak karna aku sendiri tidak tahu jawabannya. Ingin menangis.. ingin teriak.. tapi aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala. Aku masih ingat bagaimana seorang temanku menangis tersedu –sedu mengetahui peringkatnya jatuh. Sedikit diatasku. Aku tersenyum dan berusaha memberikan simpatik padanya. Jujur dalam hati aku bergumam, kemampuanku jauh diatasnya. Diatas teman temanku yang lain, bahkan aku yakin bisa mengalahkan sepuluh besar temanku. Maaf bukan bermaksud untuk sombong atau membanggakan diri. Segala sesuatu itu memang bisa terjadi, tapi aku benar tau bagaimana keseharian mereka. Oke aku sadar ko.. akhir-akhir ini aku memang sedikit lola, entah kenapa aku tidak tau./? Yang seharusnya bisa, aku malah tidak bisa ! hhhh.... . (narik napas)
Baru kali ini aku merasakan bagaimana pedihnya menjadi orang terbelakang .

Menjadi orang terakhir dalam hal prestasi itu tidak enak, ASLI! Karena aku bukan tipikal orang yang cuek, apalagi sejak kecil sifatku memang selalu ingin menjadi yang nomor satu!  (egois? Emang,, dikit tapi). Percaya atau tidak,, selama aku menempuh pendidikan formal aku tidak pernah menduduki peringkat dua. *tepuk tangan
Biasanya satu,tiga, empat, enam, sembilan dan sepuluh.. hehehe
Aku lagi makmur sejahtera waktu SMP peringat satu ga pernah lepas dari tangan. Gimana sekarang ga droppp... dua puluh besarpun tidak!! *geleng.geleng
Actually aku peringkat 40 dari 46 siswa. Sedih banget kaaaan! Dua belas tahun duduk dibangku sekolah baru kali ini ga masuk sepuluh besar... dan ga nanggung nanggung . tegaaa !

Ini semua diluar dugaanku, aku kira.. aku akan selalu menjadi gadis beruntung, selalu bisa melewati semua dengan mudah. Sayangnya hidup tidak seperti itu. Butuh perjuangan, keringat dan kerja keras.  
Aku masih ingat bagaimana aku menangis, langsung masuk kamar setiap pulang sekolah.. seperti ada tekanan batin.. Aku ngiri waktu teman-temansibuk dengan pendaftaran ke univ jalur snmptn undangan (Cuma buat dua puluh besar). Melihat mereka hati aku teriak “harusnya aku ada diantara kalian!!!”

Inilah hidup.....
orang bijak bilang “kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang diatas dan kadang dibawah”
yaaa betul memang. Tapi bukan berarti kita bisa pasrah sama keadaan dan nasib. Selama keberadaan kita yang diatas itu bisa dipertahankan, mengapa tidak..?/
Mungkin ini bisa jadi pengalaman jika ada yang baca tulisan aku ini. .

Aku pernah menyesal sama diri sendiri, aku pernah menyesal sekolah “disini”.
Tapi semua penyesalan itu tidak  berguna. Aku sadar, seharusnya aku bersyukur. Tuhan sayang kepadaku. Ia tidak ingin sifat egois, ingin menang sendiri, meremehkan pekerjakan dan sifat negatif lain bersemayam dihatiku. Bahkan ia menunjukkan arti hidup sesungguhnya, bagaimana keberhasilan itu hanya didapat dari hasil perjuangan. Bukan menunggu durian runtuh,, yang akhirnya menimpa kepala dan durinya menyakiti kita juga.

Kini aku berterimakasih, ini adalah sebuah pelajaran dan pengalaman berharga yang tidak akan aku lupa. Jika aku tidak disana mungkin aku takkan menjadi hebat seperti sekarang. Menemukan teman seperti mereka dan para sahabat yang HEBAT !!  

Selalu ada hikmah dibalik peristiwa

Septi : )))