3.27.2012

Jun



Kami duduk pada anak tangga yang sama. Tak satu patah katapun keluar dari mulutku begitu juga Jun. Tiba-tiba Jun menangis.

“Kenapa Jun, ada apa?”

Tapi tidak aku lakukan.

“Jun! aku punya game baru, main yuk!”

Ada dua pilihan : diacuhkan; atau mendapat omelan. Aneh. Dalam situasi begini, lebih mudah merayu anak kecil daripada perempuan seumuran.
Apa peduliku? Mengapa jadi bingung begini?

“Kangen teman-teman ya?”

“Kita habis belanja kemarin. Sayang, hanya satu hari. Setelah itu mereka pulang lagi.”

Egois sekali! Untuk apa mencari yang tidak ada atau yang sudah pergi? Banyak orang menyayangi Jun disini. Yang ingin menjadi temannya banyak. Lebih dari itu sahabat atau teman dekat. Yang dia perlukan hanyalah membuka diri.

“Hey! kamu tidak harus mengabiskan uang jika menjadi teman kami!”

Lagi-lagi, aku makan sandal hari ini.