6.19.2012

Pulang




Gelap itu, mengapa harus hitam? Bukan biru, atau ungu saja. Malam itu gelap. Saya tidak bisa melihatmu. Tapi jari-jarimu ada di kepala saya. Menyisir seperti mencari kutu rambut. Tiba-tiba saya takut. Takut bangun. Karena setelah itu.. pagi akan mengusirmu. Memberi jarak antara saya dan kamu. 

Andai saja biru. Sehingga saya bisa ikut denganmu, pulang. Karena bukan disini tempat saya. Bukan mereka yang saya cinta.

Tuhan, ke'hatinya saya ingin pulang...

6.18.2012

Tentang Aku dan Rein; Singkat, tapi Berarti



Aku gelisah menatap jarum jam ditangan kiri.  Langit yang tadi cerah sudah berubah jingga. Sementara Rein masih asyik menatap langit. Bersandar pada batang pohon karet rindang, ditaman kota.

“Aku betah berlama-lama denganmu disini” Kata Rein. Perempuan yang menjadi pacarku sejak tujuh tahun kebelakang. “Iya. Sayang waktu kita tidak lebih dari beberapa jam. Dan. ini sudah hampir malam.” Tegasku. Dan lagi, aku mengangkat tangan kiri ke depan mata.
“Dua-tiga jam dalam seminggu, bukan sehari.” Keluhnya. Sambil menghembuskan napas sesal atau mungkin kesal. “Kadang dua-tiga jam untuk sebulan.” Lanjutnya, tanpa memperdulikan pernyataanku yang sudah ingin buru-buru pulang.

Intensias pertemuan kami otomatis menurun sejak aku dan dia disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Aku yang baru pertama mendapat tawaran bekerja, lantas langsung menerima walau harus ditugaskan di Bogor.

Ternyata, tidak bagi Rein. Kesibukan tidak serta-merta membuatnya menyerah. Kadang aku tidak mengerti arah pikirannya. Ia ingin pertemuan kami tidak berubah. Tetap sama, seperti saat kami masih satu kelas saat kuliah dulu. Bertemu hampir setiap hari. Padahal bukan hanya waktu yang berubah. Manusia, juga harus berubah seiring berjalannya waktu. Bandung-Bogor bukan jarak yang bisa ditempuh setiap hari. Pulang-pergi.

Aku menyayangi Rein, sangat. Rambutnya panjang, hitam manis. Ada lesung pipit saat dia tersenyum. Oh dia agak gemuk sekarang. Tapi aku tetap jatuh cinta. Satu hari dalam seminggu, aku sempatkan bertemu dengannya. Meski pekerjaanku seabreg. Walau hari minggu adalah satu-satunya waktuku untuk istirat. Untunglah, melihat wajah Rein saja sudah lebih dari istirahat bagiku. Semua penat melebur, meleleh begitu saja.

“Rein, mengapa kamu betah berlama-lama denganku? Aku belum mandi tadi pagi lho.” Kataku tidak benar dan berlebihan. Padahal badanku masih beraroma Burberry italian parfume. Rein membelalak, dan tertawa, lalu dia diam. Entah apa yang sedang dia lihat. Padangannya jauh, lurus ke depan.

“Saat bersamamu, dunia mendadak sempit. Hanya ada aku dan kamu. Tidak ada yang lain. Bahkan aku sendiri lupa, aku makan apa pagi tadi?” Aku ingin menjawab ‘Jadi kamu anggap apa orang-orang yang dari tadi lalu-lalang?’ tapi aku tahan. Lebih baik diam. “Sampai-sampai, aku lupa pulang. Aku baru mau pulang saat kau mulai ngomel-ngomel. Membuatku merasa bersalah menyuruhmu datang jauh-jauh ke Bandung” Lanjutnya lirih. 

Spontan, aku merasa.. terkadang aku tidak lebih dari seorang mandor bukan kekasihnya. Yang penting, tau beres. Tanpa mau tau, sesusah dan seperti apa usaha Rein mempertahankan hubungan kami. 

“Sebetulnya, bukan pertemuan yang sesering mungkin, Bob” Kata Rein, seolah baru membaca apa yang baru aku pikirkan. Oh ya, namaku Raka. Gara-gara dulu, model rambutku berponi didepan, Rein memanggilku ‘Bob’. Sampai sekarang.
“Singkat, tapi berarti.” Rein melanjutkan kalimatnya.

"Pertemuan yang memakaikan sweater pada tubuh yang dingin. Pertemuan yang menyalakan api diatas lilin, diantara gulita. Pertemuan yang meneteskan obat merah pada luka." Rein menatapku penuh haru. Dulu sekali, dia pernah berkata demikian saat aku hendak pergi. "You're still remember." Senyumnya merekah.

“We always will be.” Sambutku. Tidak terdengar seperti janji. Tapi itu harapan. Atau aku bisa menyebutnya do’a. Siapa tau diamin’ni oleh malaikat yang kebetulan lewat.

6.17.2012

Dalam; Ruang Kosong Tanpa Nama


Tanggal berapa sekarang???

Tidak berhenti kau mengecek kalender tiap harinya. Padahal kau tau hari ini, besok, bukanlah tanggal 23. Masih jauh. Melihat angka-angka..meski sudah tau jawabanya hanya sebatas pemuas. Hanya sebuah harapan yang ganjil, agar tiba-tiba kau dikejutkan dengan kehadiran seseorang. Menunggu memang akan terasa lebih lama jika dibanding dengan membiarkannya mengalir begitu saja. 
Waktu sepertinya senang meledek mereka yang mematung pada detik jam. Kau, rela membatu untuk itu.

Sesungguhnya kamu tidak merindukan siapa-siapa. Juga dia. Kau hanya tidak ingin sendirian. Entah... apa yang kau takutkan?

Hingga saat itu tiba, kau baru sadar dia tidak akan pernah datang. Kecewa, tapi kuat.
‘Aku sering ditikam cinta. Panahnya melesat cepat, menusuk. Merajam seperti batu. Tapi aku tetap berdiri’

‘Cinta’ itu bukan apa-apa. Hanya sebatas pengisi. Hal asing yang mengisi ruang kosong tanpa nama jauh didalam hati. ‘Cinta’. Kenisbian yang dimutlak-mutlakkan. Yang diharus-haruskan.
Sampai kau percaya, ‘Cinta’ lebih sering menghadirkan lara dan marra. 

Lalu kau pergi ke gunung...

‘Menjerit dan menangis selagi aku bisa.’


Kemudian kau lari ke pantai...

‘Hanya aku, pasir dan ombak.’


5.16.2012

Oretan Terakhir


Aku tidak bisa tidur.

Dalam album kusam, kutemukan oretan terakhir kakak.
Membawaku tidur pulas dalam dekapan ibunya.




Lima hari yang lalu





Lima hari yang lalu, dia masih disini.

Kamarnya sekarang sepi. 
Tak ada canda tawa lagi, tak ada suara musik, 
tak ada hiruk pikuk kehidupan menghiasi setiap sudut ruangan.

4.23.2012

Kubiarkan Nurani Bicara




Biar kuceritakan sedikit rahasia ini.

Mungkin aku buta karena tak mampu melihat arah tujuanku sendiri. Mungkin aku bisu karena tak mampu bertanya arah mana yang harus aku lalui. Mungkin aku lumpuh karena tidak mampu tegas atas diriku sendiri.

Tapi aku tidak tuli, karena aku masih mendengar kemana nuraniku memanggil. Dan hatiku. Ia tidak buta. Tidak bisu. Tidak tuli. Dan tidak lumpuh. Hatiku tahu kemana aku harus melangkah. Akan kuikuti saja dia. Lagipula aku tidak mungkin menyesatkan diriku sendiri. Sesungguhnya hati tahu mana baik dan buruk. Benar dan salah. Berbeda dengan pikiran. Bisa memutar otak. Membuat baik menjadi buruk. Dan membuat salah menjadi benar.

Aku sedang diperdaya diriku sendiri. Aku merasakannya. Pernah menyesal? Ya, seperti itulah. Tapi tidak lama penyesalan itu akan hilang. Lalu aku berbuat salah lagi. Lagi dan lagi. Seolah yang aku lakukan adalah baik dan benar.

Hidup memang tentang bagaimana memutar otak supaya kita survive. Tapi memberi sedikit waktu untuk mendengarkan hati dan nurani bicara adalah sebuah keharusan, terutama bagi diriku sendiri. Jika aku bertanya, maka ia menjawab. Dan aku akan puas. Hati dan nurani itu seperti wakil Tuhan (Allah swt) yang ke-sekian.

4.21.2012

A little expectation



I dream of rain
I dream of place
I dream of we were there
I dream the love promises
I wake, with a prey in my  head
looking for the oportunity to catch you

I dream of writing a tale by a feather pen
And it must be happy ending
I wake, I found many mines in my bed
Waved on one’s hand

I dream of our spirit flying away
walking in a down town
I wake, And I knew
I just dream
It was like a dream
No one ever tortured me more than this


4.18.2012

GOODBYE

















I can see the pain living in your eyes

And I know how hard you try
You deserve to have much more
I can feel your heart and I simpathize
And I'll never criticize
All you've ever meant to my life

I don't want to let you down
I don't want to lead you on
i don't want to hold you back
From where you might belong

You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to say but goodbye

You deserve the chance at the kind of love
I'm not sure i'm worthy of
Losing you is painful to me

I don't want to let you down
I don't want to lead you on
i don't want to hold you back
From where you might belong

You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to say but goodbye

You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to try
Though it's gonna hurt us both
There's no other way than to say goodbye

Air Supply

4.17.2012

Cita dan Cinta


Kamu terlihat cool, dengan potongan rambut baru yang bikin pangling. Ganteng. Ya, Cuma itu yang ada dipikiranku sekarang. Sambil menunggu minuman yang kita pesan, diam-diam aku melirik untuk mengagumi penampilanmu malam ini.

Sudah hampir setengah jam, dan kamu masih berdiam diri. Memandangi gelas yang isinya sudah habis. Lalu kamu menarik napas. Spontan, aku langsung mengarahkan mataku padamu. eh aku kira kamu akan memulai bicara, tapi sekarang malah memainkan es. Memutar-mutarnya dengan sedotan.

Malam ini kita ketemu ya? Aku mau bicara, penting! 
Pesan itu masih terngiang dalam benakku. Sepenting apa sih? Ayo dong! penasaran nih.

“Mau pesan makan dulu?” Kamu seperti sedang mencari cara membuat dirimu tenang. Matamu menatapku tajam. Ada cinta, juga beban disana.
“Tidak usah. Aku mau dengar.. “ belum selesai, kamu langsung memotong.
“Minggu depan aku ke Jakarta. Jadi mahasiswa disana.” Sekarang kau malah bersemangat. Cuma ini saja, dan aku harus menunggu lama? Tapi matamu sayu. Mencurigakan. Ingin bertanya kenapa atau ada apa? Tapi aku masih tahan dan coba sabar.
“hah?? bagus dong. Bukannya cita-cita kamu kuliah disana?” Sepertinya aku mulai tahu kemana arah pembicaraan kita.
“iya...” Suaranya melembut sekarang.
“iya.. terus? Apa kita masih pacaran?” Aku tidak tahan. Sudah habis kesabaranku. Aku tidak mau kamu mengundur-undur atau berdiam diri lagi.

Lima jari kananmu menyisir rambut depan, kebelakang. Kemudian bersandar pada kursi yang lebih mirip sofa. Sangat keren. “Ya iya dong sayang, Long distance relationship masih bisa kan? Kalau kamu percaya..” Ingin menjerit rasanya. Sama sekali tidak pernah kubayangkan kalau saat-saat ini akan datang.

Rindu itu sama sekali tidak indah, tidak manis, dan tentu saja tidak enak. Menyiksa.

“Orang bilang, cita dan cinta itu bertolak belakang. Jadi kamu harus memilih salah satu, cita atau cinta?”
“Cita atau cinta?? Kamu menatapku dengan mata penuh pertannyaan.

Baiklah, tidak usah. Aku tau jawabannya.



4.16.2012

A Friend from US


Some days ago. A girl sent me an email. She’s from US. And I knew her from jendelasastra. At first, she wrote by Indonesian. Emm, not bad. And not good enough yet. Hhhmm i knew she use google translate. It's oke, my English still bad either. And also she wrote by English. She said...

Hello Can we Be Friends? Am joy, Oneil da of 23 years of age,I saw your profile which interested me much and i decided to contact you.I really want to have a good friendship with you i want us to be friends OK ,i have a reason of selecting you as my friend,pl if you wish to know my reasons try contact me through this my email *.. We need to talk and know yourself more and equally share pictures to each other.hope to hear from you. Bye with a warmly hugs. my email is *.. please write me now with it.

I’m glad to have new friends from other countries.. welcome Joy! i’ve answered your email. And now, i’m waiting for your answer back. :)

4.14.2012

coba lihat kebelakang




Kita jalan berdua

Kau didepan

Aku dibelakang

Kau terus berjalan...

Dan masih terus berjalan

Tanpa mau menengok ke belakang


Undangan Khusus untuk Kiki. GRATIS!




Pengen ikut Sekolah Menulis Online. Tapi ga pernah jadi. Adaa aja halangannya. Eeeh siang ini iseng-iseng check email, dapet undangan ini dari PenulisHebat.com


Halo Kiki
Apa kabar? Semoga baik-baik saja, ya.
..
Sebagai penghargaan atas kesetiaan Kiki dalam mengikuti newsletter ini, maka saya mengundang Kiki secara khusus untuk bergabung dengan Sekolah-Menulis Online Kelas GRATIS.

Atau kita singkat saja SMO GRATIS.

Sesuai namanya, SMO Gratis ini 100 % GRATIS!!!


Sekolah Menulis Online? Kelas gratis?  yaaa it doesn’t matter. i love to join them :)

4.11.2012

Pasangan Jiwa


Pasangan jiwa itu seperti kehidupan dan kematian, tak ada yang tahu kapan dia datang. Pasangan jiwa bisa saja benar-benar ada. Mungkin memang ada seseorang yang Tuhan ciptakan hanya untukmu. Seseorang yang Tuhan takdirkan untuk mengisi ruang kosong dalam hatimu. 

Percaya ga percaya, seorang psikolog menggambarkan, ketika kamu berjumpa pasangan jiwamu, Kamu akan merasakan seolah-olah kamu ingin selalu bersamanya, tidak hanya dalam kehidupan di dunia ini, tapi untuk selamanya.

"Untuk setiap saat, setiap menit waktu yang Anda luangkan bersamanya, Anda akan merasakan seolah "pulang ke rumah"" katanya. Dasyat yaa..? 
Kita tidak pernah tau siapa pasangan jiwa kita, tapi ternyata hati kita sudah lebih dulu tahu.


So, siapa yang sudah merasakannya? 
Soal pasang memasangkan, jodoh menjodohkan, balik lagi itu adalah urusan Tuhan.


Ada seseorang yang bilang, “Dalam menjalani sebuah hubungan, maka JALANI SAJA.” 
Pada awalnya, setuju tidak setuju. Karena kata “jalani” itu bisa jadi memiliki dua makna yang berbeda (tak usah dibahas lebih lanjut). Tapi setelah dipikir-pikir, ya memang harus begitulah kita. Ikuti saja air yang mengalir, toh suatu saat akan tiba pada muaranya masing-masing. Tanpa perlu repot-repot menghabiskan energi memikirkan, diakah pasangan jiwa kita?

Seperti makna dalam QS annur ayat 26: “Laki-laki yang baik, untuk wanita-wanita yang baik. Dan begitu pula sebaliknya”

Oh ya, satu lagi. Mungkin kita boleh menemukan pasangan jiwa kita, tetapi untuk mencintai dan tetap bersamanya adalah sebuah pilihan. 



dikutip dari KOMPAS

4.09.2012

Ada yang hilang

Aku merasa ada yang hilang


tanpa tahu apa yang sudah aku temukan


Aku merasa menemukan tanpa tahu apa yang aku cari 


dan aku seperti masih mencari tanpa tahu apa yg sudah hilang 


Manusia memiliki mimpi .. 


ada yg mengejar dan mewujudkannya,

ada yg mundur dan membuangnya,

ada pula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya 


dan aku akan menjadi manusia yg terakhir itu


Aku lelah,
dan aku telah sampai dimana aku menoleh dan menyadari 
aku tidak pernah menemukan apa-apa
dan bahwa seumur hidupku 
aku hanya pura-pura bahagia 




(puisi milik BCL)

percakapan bayi dengan Tuhan


Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan.

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana caraku hidup di sana? aku begitu kecil & lemah."

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagiku."

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi : "Dan bagaimana aku bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika aku tidak mengerti bahasa mereka?"

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."

Bayi : "Apa yang bisa aku lakukan saat aku ingin berbicara kepadamu?"

Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."

Bayi : "Aku dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."

Bayi : "Tapi aku pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenang. Sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang bayi bertanya lagi perlahan.

"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"

Jawab Tuhan : "Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."








































copyright here

4.08.2012

cerita cinta abadi

“Cinta itu mensucikan akal, menghilangkan kerisauan, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan kewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang soleh dan cubaan bagi ahli ibadah,” Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan ulasan mengenai pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.

Bila seorang kekasih telah singgah di hati, fikiran akan terpaut pada cahaya wajahnya, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnet. Rasanya selalu ingin bertemu walaupun sekadar sekejab. Memandang sekilas bayangan sang kekasih membuat jiwa ini seakan terbang menuju langit ke tujuh dan bertemu dengan jiwanya.



Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi. Bayangan indah itu laksana air yang menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman di jiwa.

Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dia termasuk salah seorang yang dikenali sebagai ahli zuhud. Suatu hari dalam pengembaraannya, pemuda itu melalui sebuah perkampungan yang banyak didiami oleh kaum An-Nakha’. Demi melepaskan penat dan lelah setelah berhari-hari berjalan maka singgahlah dia di kampung tersebut. Di persinggahan si pemuda banyak berkenalan dengan kaum muslimin. Di tengah kekhusyu’annya berkenalan itulah dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita.

Sepasang mata bertemu, seakan saling menyapa, saling bicara. Walau tak ada gerak lidah! Tak ada kata-kata! Mereka berbicara dengan bahasa jiwa. Kerana bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih berharga dari pada cinta yang hanya ada di hujung lidah. Maka jalinan cintapun tersambung erat dan membahu kuat. Begitulah sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila. Sebagai anak muda, tentu dia berharap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, namun begitulah ternyata gayung bersambut. Cintanya tidak berada di alam khayal, tapi mejelma menjadi kenyataan.


Benih-benih cinta itu bagai anak panah melesat dari busurnya, pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejab, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Demikian pula si gadis merasakan hal serupa sejak melihat pemuda itu pada kali yang pertama.


Begitulah cinta, ketika ia bersemi dalam hati… berkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…Ketika hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Ketika hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata…


Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya terjurai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemui. Cinta hanya kuat ketika ia datang dari peribadi yang kuat, bahwa integriti cinta hanya mungkin lahir dari peribadi yang juga punya integriti. Kerana cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus lihat setiap masa sepanjang bersama....

Begitu pun dengan si pemuda, dia berfikir cintanya harus diselamatkan! Agar ia tidak jadi liar, agar ia selalu ada dalam keabadian. Ada dalam bingkai syari’atnya. Akhirnya diapun mengutus seseorang untuk meminang gadis pujaannya itu. Akan tetapi keinginan tidak selalu seiring dengan takdir Allah. Ternyata gadis tersebut telah ditunangkan dengan saudaranya.

Mendengar keterangan ayah si gadis itu, pupus sudah harapan si pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari’at. Gadis yang telah dipinang tidak boleh dipinang lagi. Tidak ada jalan lain. Tidak ada jalan belakang, simpang kiri, atau simpang kanan. Mereka sedar betul bahwa jalinan asmaranya harus diakhiri, kerana kalau tidak, justeru akan merosakkan ’anugerah’ Allah yang terindah ini.

Bayangkan, bila dua kekasih bertemu dan masing-masing silau serta mabuk oleh cahaya yang terpancar daripada orang yang dikasihi, ia akan melupakan harga dirinya, ia akan melepas baju kemanusiaannya dengan melanggar batasan. Dan, sekali bunga dipetik, ia akan layu dan akhirnya mati, dipijak orang kerana sudah tak berguna lagi. Jalan belakang tak ubahnya seperti anak kecil yang merosakkan mainannya sendiri. Penyesallan pasti akan datang kemudian hari, menangispun tak berguna, menyesal tak mengubah keadaan, badan hancur jiwa binasa.


Cinta si gadis cantik dengan pemuda tampan masih menggelora. Mereka seakan menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis berfikir mungkin masih ada ruang untuk ’diikhtiarkan’ maka rancangan disusun dengan segala kemungkinan terpahit. Maka si gadis mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya:



”Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku dan kerana betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau mahu, aku akan datang ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mahu datang ke rumahku.”

Setelah membaca isi surat itu dengan saksama, si pemuda tampan itu pun berpesan kepada hamba pembawa surat wanita pujaan hatinya itu.

“Dua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar bila aku sampai durhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”

Pulanglah hamba kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda tadi.

Tawaran dijawab? Dua orang kekasih? Sungguh sebuah tawaran yang memancarkan harapan, membersitkan kenangan, menerbitkan keberanian. Namun bila cinta dirampas oleh gelora nafsu rendah, keindahannya akan lenyap seketika. Dan berubah menjadi naga yang memuntahkan api dan menghancurkan harga diri kita. Sungguh hairan bila saat ini orang suka menjadi mangsa dari amukan api yang menghilangkan harga dirinya, dari pada merasakan keindahan cintanya.

“Sungguh selama ini aku belum pernah menemui seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah swt seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak menyandang gelaran yang mulia kecuali dia, sementara hampir kebanyakan orang berada dalam kemunafikan.” Si gadis berbangga dengan kesolehan kekasih hatinya.

Setelah berkata demikian, gadis itu merasa tidak perlu lagi kehadiran orang lain dalam hidupnya. Pada diri pemuda itu telah ditemui seluruh keutuhan cintanya. Maka jalan terbaik setelah ini adalah mengekalkan diri kepada ’Sang Pemilik Cinta’. Lalu diapun meninggalkan segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu dia tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya.

Bila kerinduan kepada kekasih telah memuncak, dan dada tak sanggup lagi menahan kehausan untuk bersua, maka saat malam tiba, saat manusia terlelap, saat bumi menjadi lengang, diapun berwuduk. Solatlah dia dikegelapan gelita, lalu menadahkan tangan, memohon bantuan Sang Maha Pencipta agar melalui kekuasaa-Nya yang tak terbatas dan dapat menjangkaui ke semua wilayah yang tak dapat disentuh manusia., menyampaikan segala perasaan hatinya pada kekasih hatinya. Dia berdoa kerana rindu yang sudah tak tertanggung, dia menangis seolah-olah saat itu dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan ketika tidur kekasihnya hadir dalam mimpinya, berbicara dan menjawab segala keluh-kesah hatinya.


Dan kerinduannya yang mendalam itu menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah memanggil ke ribaNya. Gadis itu wafat dengan membawa serta cintanya yang suci. Yang selalu dijaganya dari belitan nafsu syaithoni. Jasad si gadis boleh terbujur dalam kubur, tapi cinta si pemuda masih tetap hidup subur. Namanya masih disebut dalam doa-doanya yang panjang. Bahkan makamnya tak pernah sepi diziarahi.


Cinta memang indah, bagai pelangi yang mengsyihir kesedaran manusia. Demikian pula, cinta juga sangat perkasa. Ia akan menjadi benteng, yang menghalau segala dorongan yang hendak merosakan keindahan cinta yang bersemayam dalam jiwa. Ia akan menjadi penghubung antara dua anak manusia yang terpisah oleh jarak bahkan oleh dua dimensi yang berbeza.


Pada suatu malam, saat kaki tak lagi dapat menyanggah tubuhnya, saat kedua mata tak kuasa lagi menahan mengantuknya, saat salam mengakhiri qiyamullailnya, saat itulah dia tertidur. Sang pemuda bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan.

“Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Tanya Pemuda itu di dalam mimpinya itu.

Gadis kekasihnya itu menjawap dengan menyenandungkan untaian syair:


Kasih…


cinta yang terindah adalah mencintaimu,

sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.


Cinta yang indah hingga angin syurga merasa malu

burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu.

Mendengar kata-kata kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?”

Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:

Aku berada dalam kenikmatan

dalam kehidupan yang tiada mungkin berakhir

berada dalam syurga abadi yang dijaga

oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa

yang akan menunggu kedatanganmu,

wahai kekasih…

“Di sana aku bermohon agar engkau selalu mengingatku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” Pemuda itu pon cuba membalas syair kekasihnya

“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, hingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab si gadis kekasihnya itu.

“Bilakah aku dapat melihatmu kembali?” Tanya si pemuda menegaskan

“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” Jawab kekasihnya.

Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, akhirnya Allah mewafatkan dirinya. Allah mempertemukan cinta keduanya di alam baqa, walau tak sempat menghadirkan romantisnya di dunia. Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua menjadi pengantin syurga.

Subhanallaah! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Harus lah kalau cinta memerlukan aturan. Tidak lain dan tidak bukan, agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta yang dapat menjerumuskan manusia kepada kehidupan haiwan dan penuh kenistaan. Bila cinta dijaga kesuciannya, manusia akan selamat. Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat menghapus kerinduan, tapi juga mendapatkan ketenangan, kasih sayang, cinta, dan keridhaan dari dzat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT. Di negeri yang fana ini atau di negeri yang abadi nanti.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum : 21).

wallahualam..................



copyright: here

mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut

Fatimah r.ha.berkata, "Seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang berpurdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".



note:
purdah: 1. tirai penutup ruang yg ditempati wanita agar tidak terlihat; (nomina)
2. kain penutup muka untuk wanita; cadar (nomina)

4.06.2012

berjalan harus berhenti


aku terus berjalan tanpa tau kapan harus berhenti
aku lelah karena tak pernah sampai diujung jalan
aku takut jika ternyata, aku hanya berputar-putar pada jalan yang melingkar
tapi aku benci luka, karena itu aku terus berjalan..

bukankah hidup menjadi sempurna karena ada luka?

sampai aku sadari akhirnya, hidupmu bukan untukku dan hidupku bukan untukmu
tidak penting, menyelami dalamnya hati seseorang 
lihat saja pada matanya, bukan kata-katanya

tentang seseorang | dian


Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku benci

Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar Bosan
Aku dengan penat,Dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika Ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri

3.31.2012

I feel nothing



Tuhan memang adil, tapi aku merasa ada kekejaman dalam keadilanNya.

Sungguh, dulu aku bukan anak cengeng. Sebelum akhirnya, banyak hal tidak memberiku pilihan untuk berbuat, selain menangis dan menangis.

Masa lalu bukan untuk diingat-ingat, bukan pula untuk dilupakan. Hmm, entahlah. Mungkin jika Tuhan mengijinkan, aku ingin melupakan masa lalu yang amat sangat mengganggu ini.

Tidak satu orangpun ingin mengingat-ingat cerita/pengalaman yang menyedihkan dan berbagai hal yang menyebabkan sakit di dada. Tapi masa lalu sering datang begitu saja, tanpa permisi dan membuat air mata mengalir lagi.

Ia ibarat album kenangan, mereka memiliki daya tarik agar kita membukanya kembali. And, of course, many things we shall find at there. Sadness, happiness, messy, foolish, love, etc. But i used to not really care of the other situation besides sadness.Huh! Yes, it’s always walking around in my memory, and ask me to correct.

Indeed, i spend a lot more time vain. To write this trash. But i haven’t any choice to share this distraction.

“Let the past gone!!” That’s good idea. But i’m frown.

I work hard at keeping past seperate from present, but it’s not always easy.

3.30.2012

Anak Sholeh


“Punya anak soleh itu penting loh.”


Kita (perempuan) adalah calon-calon ibu. Kelak kita pasti mendambakan anak-anak yang tidak hanya lucu, tapi juga akan tumbuh menjadi putra-puteri yang sholeh dan sholeha. Anak yang sholeh berasal dari orangtua (ibu) yang sholeh juga. Dan bagaimana mungkin si A bisa menjadi anak yang sholeh jika ibunya sendiri ‘tidak sholeh’. Bagaimana ibu tersebut bisa mengajarkan anak laki-lakinya tentang hormat menghormati, mengajarkan anak perempuannya tentang harga diri?

Kasarnya, anak itu seperti investasi. Yang akan menolong kita (ibunya) kelak.

Menjadi wanita/anak sholeha juga tidak bisa sekaligus, bukan? secepat kilat, apalagi tiba-tiba. Boleh dicoba mulai dari sekarang. Pelan-pelan, yang penting ridha dan ikhlas. Karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik pada akhirnya.


“Hari jum’at itu bisa dibilang Lebaran mingguannya umat muslim. Katanya di dalam kubur nih, setiap orang yang sudah meninggal itu membutuhkan do’a dari kita-kita yang masih hidup. Dan mereka sangat senang luar biasa saat datang hari jum’at. Karena banyak do’a dikirim, dan berbagai siksa dihentikan (libur).”


Alkisah di alam barzah, ada seorang ibu yang selalu hanya duduk tenang saja, sementara orang-orang ditempat yang sama sibuk berebut do’a.
Seorang bapak bertanya padanya “Bu, mengapa tidak ikut dengan yang lainnya?”

si ibu menjawab “Tidak ah, ada anak saya yang mendo’akan.”

Suatu ketika, tiba-tiba si ibu ikut-ikutan berebut do’a.

Karena penasaran si bapak bertanya lagi “Bu mengapa ikut rebutan, anaknya kemana?”

si ibu menjawab “Iya, anak saya sudah meninggal.”


“Ngeri loh kalo inget kesitu.”


3.28.2012

Cara memakai jilbab yang salah?


Pingin berjilbab, Tapi yang ‘the real jilbab’. Akhirnya nemu postingan yang satu ini. Bukan maksud menggurui, hanya sekedar berbagi. Maaf ya buat yang kesinggung.

Setiap muslimah diwajibkan memakai jilbab untuk menutup auratnya. Tetapi dalam berjilbab ini ternyata masih banyak yang salah, melenceng dari syariat islam dan cenderung menjerumus ke hal yang dilarang. Berikut adalah cara berjilbab yang banyak berkembang dikalangan muslimah tetapi sebenarnya salah dan dilarang. Dalam berjilbab seharusnya para muslimah jangan mendahulukan fashion ketimbang syariat. Fashion boleh, dianjurkan malah. Allah itu indah dan mencintai keindahan. Tetapi fashion harus mengikut syariat, bukan syariat yang mengikut fashion.

Mari kita lihat fashion jilbab sekarang yang salah dan boleh dikatakan menyerupai pakaian agama lain:

1. jilbab yang bersanggul.





Larangan jilbab yang bersanggul ini datang sendiri dari nabi Muhammad SAW seperti yang terlihat pada gambar di atas. 
Rasullullah bersabda “ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: 1. Suatu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor lembu untuk memukul manusia dan, 
2. Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti bonggol unta yang bergoyang-goyang.
Wanita yang seperti itu tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan baunya dapat tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Jelas sekali diterangkan rasulullah bahwa wanita yang seperti itu tidak akan masuk syurga dan mencium baunya pun tidak. Maka ini peringatan bagi para muslimah untuk bermuhasabah diri.


2. fashion jilbab menyerupai biarawati kristian


Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menterupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka”(HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban)




Sangat dilarang umat islam untuk menyerupai suatu kaum. Nah disini dibahas fashion yang menyerupai biarawati kristian, yang seperti apa itu? Fashion para biarawati yaitu menggunakan penutup seperti jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Mungkin masih sering kita jumpai para muslimah yang mengenakan jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Itu merukan hal yang dilarang karena menyerupai kaum kristian.

Baik telah ana jelaskan diatas tentang cara berjilbab yang mungkin masih banyak atau sedang ngetren-ngetren nya di kalangan muslimah apalagi remaja, tetapi sayangnya dilarang. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang informasi ini, jadi bagi sahabat yang sudah mengetahuinya, ana harap dapat diamalkan.

Jadi kalau sahabat masih menemukan teman atau saudara kita menggunakan fashion jilbab seperti diatas. Alangkah baiknya untuk sekedar member tahu atau member pencerahan. Tetapi harus dengan baik-baik dengan cara yang lembut tanpa menyakiti hati saudara kita itu.

NB: alangkah indah lagi jika para muslimah menghulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya, pasti akan lebih terlihat cantik dan manis.. 

Wallahu alam bi showab..

cara berjilbab yang benar



copyright here

3.27.2012

Jun



Kami duduk pada anak tangga yang sama. Tak satu patah katapun keluar dari mulutku begitu juga Jun. Tiba-tiba Jun menangis.

“Kenapa Jun, ada apa?”

Tapi tidak aku lakukan.

“Jun! aku punya game baru, main yuk!”

Ada dua pilihan : diacuhkan; atau mendapat omelan. Aneh. Dalam situasi begini, lebih mudah merayu anak kecil daripada perempuan seumuran.
Apa peduliku? Mengapa jadi bingung begini?

“Kangen teman-teman ya?”

“Kita habis belanja kemarin. Sayang, hanya satu hari. Setelah itu mereka pulang lagi.”

Egois sekali! Untuk apa mencari yang tidak ada atau yang sudah pergi? Banyak orang menyayangi Jun disini. Yang ingin menjadi temannya banyak. Lebih dari itu sahabat atau teman dekat. Yang dia perlukan hanyalah membuka diri.

“Hey! kamu tidak harus mengabiskan uang jika menjadi teman kami!”

Lagi-lagi, aku makan sandal hari ini.