8.05.2011

First Love and Love at The First Sight





Saya merenung...
Cepatnya waktu berjalan membuat saya mengingat hari-hari indah dimasa kecil. Saya masih ingat benar bagaimana saya hampir membuat kebakaran rumah tetangga, meminum minyak goreng dan pernah menyelinap masuk rumah orang karena tersesat.
Hal-hal itu yang sering membuat saya cekikikan sendiri.


Tapi diantara banyaknya kisah di masa kecil, yang paling saya ingat adalah..
ketika pertama kali saya jatuh cinta pada seorang anak laki-laki seusia saya. Saat itu saya masih duduk dibangku kelas dua sekolah dasar. *Haaaa?
Terlalu kecil memang untuk mengenal cinta diusia saya ini. Tapi memang itulah yang saya rasakan.
LOVE AT THE FIRST SIGHT!!
Jadi begini ceritanya..
Suatu hari disebuah sekolah islam di kota Bandung, ketika itu saya dan teman-teman (kami) sedang belajar didalam kelas. Hening.. namun tiba-tiba gaduh karena kedatangan dua orang siswa baru (kembar). Yoga dan Yogi namanya. Walaupun kembar mereka memiliki watak dan sifat yang berbeda. Namun saya lebih menyenangi Yoga sang kaka karena gayanya yang agak kemayu dan sangat mudah menyesuaikan diri dengan kami.
Tapi maaf bukan Yoga cinta pertama saya itu.... : )
*horeee!

Keesokan harinya, saya tidak masuk karena sakit. Karena rumah saya dan teman saya cukup berdekatan dan memang sudah keseharian kami main bersama, sehingga saat sakitpun saya masih berkumpul dengan mereka. Saat itu mereka baru pulang. Dengan bersemangat Indri dan Hany menceritakan kabar yang mengejutkan namun tidak cukup membuat saya percaya.
Begini katanya..
“sep.. kemarin kan ada anak baru, Yoga dan Yogi. Sekarang ada anak baru lagi.. tebak siapa namanya!!”
Indri menyuruh saya menebak dengan nada sedikit memaksa.
Saya hanya mengerutkan alis dan mengangkat bahu sambil berkata “ga tau...!”
Dengan bersamaan mereka berkata.. “Yuga !!”
Spontan saya tidak percaya. Saya yakin mereka hanya ingin mengerjai saya karena hari ini saya tidak masuk. Mereka berusaha meyainkan, namun saya tetap tidak percaya. Habis.. beberapa kali mereka memang selalu seperti ini.
“iya kita lihat besok” kata Hany menantang. Hmmm siapa takut, pikirku.

Waktu saya Hany dan Indri sedang bermain di sebuah jungkat-jungkit depan gerbang. tiba-tiba “itu tuh....” kata indri sambil menunjuk seorang anak laki-laki yang  sedang berjalan kearah gerbang bersama Roby.
Ditunjuk seperti itu, Yuga langsung menatap kearahku. Kami saling berpandangan sebentar lalu Yuga melempar senyum karena malu.
Subhanallah... ada makhluk setampan ini...? rasanya jantung saya mau copot saat itu...
Entah getaran apa, ternyata ini yang namanya cinta pada pandangan pertama...
Sejak saat itu, saya ingat benar setiap kali mau tidur saya langsung memeluk guling untuk menutup wajah dan langsung membayangkan Yuga (he’s my first love).

Saya tidak pernah bilang pada siapapun tentang ini, termasuk Indri dan Hany bahwa saya menyukai Yuga. saat itu saya tidak tahu jatuh cinta atau pacaran itu apa. Jadi saya hanya menyimpan semua perasaan saya sendirian.

Suatu hari saya melihat Yuga dkk, sedang bernyanyi di depan kelas. Sayapun keluar. Niat nya mau jajan. Biasa.. sama Indri dan Hany.
Ketika lewat didepan mereka, sepintas saya mendengar mereka bernyanyi lagu sheila on seven yang memang sedang hits saat itu, SEPHIA.
Tapi tidak.. bukan sephia namun septia. Saya mendengar dengan jelas yuga dan yang lain mengganti liriknya. Semakin saya berlalu, mereka semakin keras menyanyikan dan selalu menekannkan suara pada bagian itu. Entah apa maksudnya, mungkin hanya candaan jadi saya tersenyum saja.

Semakin hari, saya sering menemukan Yuga yang sedang curi-curi pandang terhadap saya. Seneng sih... tapi saya hanya balas dengan senyum jutek, pura-pura tidak suka dengan perlakuannya, padahal..... OMG senangnyaaaa !!
Hingga suatu ketika, seorang teman (lupa namanya) dia cukup dekat dengan Yuga, anak perempuan yang sedikit tomboy. Dia bilang Yuga menyukai saya. Saya tidak jawab apa-apa. Hhhh... legaaa rasanya ternyata cinta saya ini tidak bertepuk sebelah tangan.

Sejak ada kehadiran Yuga, hari-hari berlalu begitu menyenangkan...
Yang saya ingat, waktu itu saya sedang main sepeda bersama teman-teman di sebuah SMA Kristen di Bandung, tepatnya di Pasteur. Kami sering bermain sepeda kesana, karena jalanannya yang bagus dan banyak bukit-bukit kecil. namun untuk kali ini, agak berbeda dari biasanya.
Saat itu sore hari, udaranya bagus, sejuk, langitnya pun sangat cerah. Ketika kami sampai, teman-teman langsung memacu sepeda cepat menyusuri jalan yang halus dan menurun itu. berbeda dengan saya. Saya memilih ke pinggir melewati bukit-bukit kecil.
Mungkin perasaan yang kuat, tenyata di atas bukit itu ada Yuga. kami berpapasan, dan sempat berhenti sejenak untuk saling memandang. Tapi aku langsung berlalu dengan wajah dingin, tanpa senyum. Hingga saat ini saya masih ingat bagaimana ekspresi anak laki-laki yang telah mencuri hati saya. sayapun masih ingat dengan jelas Yuga memakai kaos berwarna hijau lumut saat itu.

Tanpa saya duga, ternyata hari itu menjadi hari pertemuan kami yang terakhir...
*yaaaa : (
Saya pindah rumah ke daerah cimahi. Saya pergi tanpa pamit pada Yuga. Saya hanya membawa kenangan indah bersamanya, membawa rasa cinta yang tak pernah terungkap.
Saya pergi, padahal saya belum tahu dimana tempat tinggalnya. Bahkan saya tidak tahu nama kepanjangannya.
Bagaimana mungkin saya mencari hanya dengan mengandalkan sepotong nama..?/
sementara di Indonesia mungkin ada ribuan orang yang memiliki nama yang sama.
Jangankan Yuga. Hany dan Indri sahabatku.. aku juga tidak tau dimana mereka sekarang.
aku pernah mengunjungi kediaman mereka yang dulu.. kosong.. mereka sudah pindah.
Kata seorang tetangga Hany ke Tasik. Sedang Indri entah kemana.

Saya ingin bertemu dengan Yuga, sekaliiii saja!!
hanya untuk mengatakan apa yang dulu terpendam. saya ingin bilang bahwa saya juga menyukainya.
Saya ingin meminta maaf. Saya tidak pernah membencinya, justru saya sangat menyayanginya... Hanya itu.... :’(

Suatu ketika saya pernah mengikuti lomba paskibra disebuah SMA. Saya melihat seseorang sangat mirip dengan Yuga. Saya melihatnya, iapun melihat saya. Tatapan itu... sepertinya saya kenal..
Tapi entahlah, mungkin bukan.. mungkin hanya perasaan karena saya terlalu merindukannya.
Kalaupun itu benar Yuga, mungkin saya sudah kehilangan dia dua kali...

Sekarang saya hanya bisa berdo’a semoga Yuga bahagia, semoga Yuga menemukan wanita yang tepat yang menyayanginya dengan tulus.... amin

##Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Tak usah kau mencari aku
Demi cintamu
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi

Selamat tidur kekasih gelapku
Semoga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu

Selamat tidur kasih tak terungkap
Semoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk meningggalkanmu# sephia, so7


for my first love..
Y

*You’re not special anymore for me! I wrote that doesn’t mean I’m still in love with you.