3.30.2012

Anak Sholeh


“Punya anak soleh itu penting loh.”


Kita (perempuan) adalah calon-calon ibu. Kelak kita pasti mendambakan anak-anak yang tidak hanya lucu, tapi juga akan tumbuh menjadi putra-puteri yang sholeh dan sholeha. Anak yang sholeh berasal dari orangtua (ibu) yang sholeh juga. Dan bagaimana mungkin si A bisa menjadi anak yang sholeh jika ibunya sendiri ‘tidak sholeh’. Bagaimana ibu tersebut bisa mengajarkan anak laki-lakinya tentang hormat menghormati, mengajarkan anak perempuannya tentang harga diri?

Kasarnya, anak itu seperti investasi. Yang akan menolong kita (ibunya) kelak.

Menjadi wanita/anak sholeha juga tidak bisa sekaligus, bukan? secepat kilat, apalagi tiba-tiba. Boleh dicoba mulai dari sekarang. Pelan-pelan, yang penting ridha dan ikhlas. Karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan baik pada akhirnya.


“Hari jum’at itu bisa dibilang Lebaran mingguannya umat muslim. Katanya di dalam kubur nih, setiap orang yang sudah meninggal itu membutuhkan do’a dari kita-kita yang masih hidup. Dan mereka sangat senang luar biasa saat datang hari jum’at. Karena banyak do’a dikirim, dan berbagai siksa dihentikan (libur).”


Alkisah di alam barzah, ada seorang ibu yang selalu hanya duduk tenang saja, sementara orang-orang ditempat yang sama sibuk berebut do’a.
Seorang bapak bertanya padanya “Bu, mengapa tidak ikut dengan yang lainnya?”

si ibu menjawab “Tidak ah, ada anak saya yang mendo’akan.”

Suatu ketika, tiba-tiba si ibu ikut-ikutan berebut do’a.

Karena penasaran si bapak bertanya lagi “Bu mengapa ikut rebutan, anaknya kemana?”

si ibu menjawab “Iya, anak saya sudah meninggal.”


“Ngeri loh kalo inget kesitu.”