Tanggal berapa sekarang???
Tidak berhenti kau
mengecek kalender tiap harinya. Padahal kau tau hari ini, besok, bukanlah
tanggal 23. Masih jauh. Melihat angka-angka..meski sudah tau jawabanya hanya
sebatas pemuas. Hanya sebuah harapan yang ganjil, agar tiba-tiba kau dikejutkan
dengan kehadiran seseorang. Menunggu memang akan terasa lebih lama jika
dibanding dengan membiarkannya mengalir begitu saja.
Waktu sepertinya senang
meledek mereka yang mematung pada detik jam. Kau, rela membatu untuk itu.
Sesungguhnya kamu tidak merindukan
siapa-siapa. Juga dia. Kau hanya tidak ingin sendirian. Entah... apa yang kau
takutkan?
Hingga saat itu tiba, kau
baru sadar dia tidak akan pernah datang. Kecewa, tapi kuat.
‘Aku sering ditikam cinta. Panahnya melesat cepat,
menusuk. Merajam seperti batu. Tapi aku tetap berdiri’
‘Cinta’ itu bukan
apa-apa. Hanya sebatas pengisi. Hal asing yang mengisi ruang kosong tanpa nama
jauh didalam hati. ‘Cinta’. Kenisbian yang dimutlak-mutlakkan. Yang
diharus-haruskan.
Sampai kau percaya, ‘Cinta’ lebih sering menghadirkan lara dan marra.
Lalu kau pergi ke gunung...
‘Menjerit dan menangis selagi aku bisa.’
Kemudian kau lari ke pantai...
‘Hanya aku, pasir dan ombak.’
No comments:
Post a Comment