Dari Sebuah Pena: Jadi Penulis

Malam ini. Mungkin pagi ini, entah mengapa rasanya sulit untuk memejamkan mata.

Seperti biasa, setelah menulis beberapa kalimat untuk ditampilkan di blog saya, saya selalu browsing mencari inspirasi dari sebuah blog milik seseorang.

Saya sangat takjub dengan tulisan-tulisannya. “seandainya saya sehebat beliau..”

Saya ingin menjadi seseorang yang bisa mencurahkan, memberikan bait-bait kalimat indah yang bisa menyihir para pembacanya, melebihi kharisma sihir Harry Potter yang saya kurang mengerti jalan ceritanya,
*tetapi lebih sering membuat saya cemburu.

Ingin rasanya menjadi seorang penulis. Mungkinkah? mungkinkah???

Moodbooster

Cokelat

Jangan tergesa-gesa kecewa: mau botak, mau ga lulus PTN, mau badan ga tinggi, percayalah pilihan Allah swt pasti yang terbaik.
"boleh jadi engkau tak suka pdhl baik menurut Allah swt bagimu" (QS.2:216)

ketika kamu tidak punya siapa2 selain Allah swt, ingat sesungguhnya Allah swt itu lebih dari cukup.

jika tidak ada mimpi buruk, kita tidak akan pernah benar2 mensyukuri betapa indahnya hidup.

Yang menghalangimu dengan yang kau inginkan, yaitu keraguan terhadap dirimu sendiri dan ketika orang lain berkata kau tidak bisa, kau malah percaya mereka ketimbang terhadap potensimu.

Sadarlah, ketika mereka mengatakan hal bahwa kau tidak bisa, sebenarnya mereka takut jikalau kamu akan berhasil..yang artinya kamu memang sangat bisa berhasil. SEMANGAT!

Katanya, hidup itu = kesempatan berbuat baik serta kesempatan memperbaiki diri dlm rangka menentukan pantas tidaknya kita (manusia ) kembali ke syurga.

Say NO to GALAU. hidup terlalu indah tuk dibiarkan berhenti di persimpangan penuh air mata. Nyalakan lampu hijau, katakan "bismillah" dan teriakkan... MOVE ON!

Saat kau mempertanyakan Cinta pada seseorang, sesungguhnya Cinta dirimulah yang berkurang padanya.

Suara hati tidak bisa didengar, tapi bisa dibaca.

Tidak ada sesuatu yang besar, tanpa perjuangan yang hebat.

Engkau mungkin akan menemukan cinta setelah kehilangannya. Tapi, ketika cintamu itu mati, kau tak perlu ikut mati bersamanya.

Kata Om Bob Marley, juga: hidup memang tentang tersakiti. Hanya saja kita sangat berhak memilih siapa yang pantas menyakiti kita.

Jika kamu percaya Tuhan, kamu tak perlu cemas. Karena kecemasan hanyalah milik mereka yang meragukan kuasaNya.

Dari Sebuah Pena

8.09.2011

Jadi Penulis

2 comments:

Post a Comment