8.07.2011

Langitku


Malam ini aku melihat langit nampak begitu cerah. Dihiasi indahnya terang bulan dan bertabur gemerlap bintang. Tidak seperti biasanya, kini ia tampil dengan selendang sutra dibahu kanan.
Ia nampak begitu *pangling.
Dengan senyuman pesona aku bertanya pada langit.
“langit apakah yang menjadikanmu nampak begitu sempurna?”
Langit menjawab “sungguh kesempurnaan yang ada ini tidaklah nyata.”
“Tapi keindahanmu ini membuat ku tak ingin berpaling darimu, kau harus menemanimu hingga pagi nanti” jawabku.
Langit tertawa.. “tidakkah kau cukup bodoh untuk memandangku dari jarak ribuan mil jauhnya?”
“Mengapa? Sepertinya kau tidak rela?”
“aku berpenampilan begini untuk menemui seseorang. bukankah kau pernah merasakan indahnya jatuh cinta?”
“jatuh cinta? Pada siapa?” jawabku
Langit tidak menjawab. Ia malah nampak murung dan lesu, amat mencolok dari penampilan awalnya.
“jatuh cinta itu indah, membuatmu bernyanyi dan menari. Setiap apapun yang sedang kasmaran akan selalu merasa bahagia hatinya. Bagaimana denganmu?”
Langitpun mulai menangis...
“aku bukanlah sosok sempurna yang kau lihat itu. jika kau mendekat padaku, kau akan melihat betapa bulan megerutkan wajahnya untukmu. Mungkin sinar bintang akan membakar habis tubuhmu. Bukankah aku begitu kejam.. ?
Ada saatnya aku berwarna kelabu, kusut dan mendung. Setiap orang akan memalingkan mukanya dari tatapanku. Bahkan munutup kepala agar tidak terkena air mataku, dan pakaianmu akan basah kuyup karena ulahku.”
Aku terdiam menatap langit. Berapa lamakah iya telah memendam rasa sedih itu...?
“Kamu benar, kenyataan mengatakan bahwa kau tidaklah begitu sempurna. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik Penciptamu seorang. Lalu, apa lagi yang harus kau hawatirkan?”
Mendengar pernyataanku, langitpun menghentikan tangisnya.
“apa kau masih ingin memandangku jika bulan dan bintang pergi meniggalkanku?” tanya langit kecewa.
“aku akan senantiasa ada untukkmu, karena awan-awan dibawahmu melindungiku dari panasnya sinar mentari, air hujan yang turun menyejukkan dan memberi kesegaran tanah untuk kelangsungan hidup kami. Bukankah kau begitu berarti???”
Ternyata langit tidak mudah percaya.
“ lihat selalu ada pelangi setelah hujan!”
Langitpun tersenyum.
“Aku pergi dulu, kau harus tidur nyenyak malam ini“




No comments:

Post a Comment